Senin, 04 Desember 2017

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN TEMPE

         Serat Centhini dengan seting Jawa abad ke-16 (Serat Centhini sendiri ditulis pada awal abad ke-19) telah ditemukan kata "tempe", misalnya dengan penyebutan nama hidangan jae santen tempe (sejenis masakan tempe dengan santan) dan kadhele tempe srundengan. Hal ini dan catatan sejarah yang tersedia lainnya menunjukkan bahwa mungkin pada mulanya tempe diproduksi dari kedelai hitam, berasal dari masyarakat pedesaan tradisional Jawa—mungkin dikembangkan di daerah Mataram, Jawa Tengah, dan berkembang sebelum abad ke-16.

       Kata "tempe" diduga berasal dari bahasa Jawa Kuno. Pada zaman Jawa Kuno terdapat makanan berwarna putih terbuat dari tepung sagu yang disebut tumpi. Tempe segar yang juga berwarna putih terlihat memiliki kesamaan dengan makanan tumpi tersebut.
Selain itu terdapat rujukan mengenai tempe dari tahun 1875 dalam sebuah kamus bahasa Jawa-Belanda. Sumber lain mengatakan bahwa pembuatan tempe diawali semasa era Tanam Paksa di Jawa. Pada saat itu, masyarakat Jawa terpaksa menggunakan hasil pekarangan, seperti singkong, ubi dan kedelai, sebagai sumber pangan. Selain itu, ada pula pendapat yang mengatakan bahwa tempe mungkin diperkenalkan oleh orang-orang Tionghoa yang memproduksi makanan sejenis, yaitu koji kedelai yang difermentasikan menggunakan kapang Aspergillus. Selanjutnya, teknik pembuatan tempe menyebar ke seluruh Indonesia, sejalan dengan penyebaran masyarakat Jawa yang bermigrasi ke seluruh penjuru Tanah Air.
      Tempe dikenal oleh masyarakat Eropa melalui orang-orang Belanda. Pada tahun 1895, Prinsen Geerlings (ahli kimia dan mikrobiologidari Belanda) melakukan usaha yang pertama kali untuk mengidentifikasi kapang tempe. Perusahaan-perusahaan tempe yang pertama di Eropa dimulai di Belanda oleh para imigran dari Indonesia.
Melalui Belanda, tempe telah populer di Eropa sejak tahun 1946. Pada tahun 1984 sudah tercatat 18 perusahaan tempe di Eropa, 53 di Amerika, dan 8 di Jepang. Di beberapa negara lain, seperti Republik Rakyat Cina, India, Taiwan, Sri Lanka, Kanada, Australia, Amerika Latin, dan Afrika, tempe sudah mulai dikenal di kalangan terbatas.

PELUANG BERBISNIS TEMPE

Tempe? Semua kalangan masyarakat tentunya sudah mengenal dengan yang namanya tempe. Tempe merupakan bahan makanan yang dapat diolah untuk dijadikan sebuah masakan. Bisnis makanan yang menggunakan bahan baku tempe sangat banyak. Sebenarnya apa sih tempe itu? Terbuat dari bahan apa tempe itu? Tempe merupakan bahan makanan yang terbuat dari bahan baku utama biji kedelai. Biji kedelai diolah dengan beberapa proses sehingga menghasilkan tempe. Kebutuhan tempe setiap harinya semakin mengalami peningkatan. Banyak masyarakat yang membutuhkan tempe sebagai bahan makanan yang diolah untuk setiap harinya. Tidak hanya digunakan setiap harinya kebutuhan tempe juga diperlukan dalam sebuah acar penting seperti pernikahan, khitanan, ulang tahun dan acara lainnya. Melihat hal tersebut bagi Anda yang bisa membuat tempe sebaiknya mencoba mengembangkan peluang bisnis tempe. Bisnis tempe memiliki potensi yang sangat menguntungkan. Dari pada Anda menjalankan bisnis makanan yang menggunakan bahan baku tempe lebih baik Anda menjalankan bisnis tempe. Sebagai pembisnis tempe Anda hanya perlu membuat tempe saja sehingga tidak perlu menggolahnya untuk dijadikan sebuah makanan. Membuat tempe bisa dilakukan dengan mudah dan siapa saja bisa melakukannya. Meskipun dalam proses pembuatan tempe sangat mudah tidak semua orang mau menjalankan bisnis tempe. Alasan yang membuat masyarakat tidak mau menjalankan bisnis tempe adalah membutuhkan tenaga yang banyak dalam proses pembuatannya. Apalagi jika bisnis tempe yang dijalankan berjalan dengan lancar dan bahan baku yang digunakan semakin banyak maka kebutuhan tenaga yang diperlukan untuk menjalankan bisnis tempe juga semakin banyak. Jika Anda tidak mampu menjalankan bisnis tempe secara individu maka Anda bisa mempekerjakan beberapa orang untuk membantu Anda dalam memudahkan proses pembuatan tempe. Dengan mempekerjakan orang maka Anda bisa mengehamat tenaga Anda dalam menjalankan bisnis tempe. Siapa saja yang belum memiliki usaha dapat mencoba menjalankan bisnis tempe. Bisnis tempe tidak membutuhkan modal yang besar seperti bisnis lainnya. Jika Anda ingin menjalankan bisnis tempe pastinya akan berharap jika bisnis yang dijalankan bisa berjalan dengan lancar seperti yang Anda harapkan. Tidak semua bisnis yang dijalankan dapat mudah berjalan dengan lancar karena ada beberapa kendala yang akan dihadapi. Belum lagi jika persaingan bisnis tempe semakin ketat maka Anda harus mempersiapkan beberapa hal penting yang dapat mendukung kelancaran bisnis tempe yang Anda jalankan. Hal penting yang dapat mendukung kelancaran bisnis tempe bisa Anda lihat di bawah ini.

MAKANAN MODERN YANG MENGGUNAKAN OLAHAN TEMPE

Contoh Makanan Modern yang menggunakan olahan Tempe
  1. 1 Brownies Tempe
       Makanan yang satu ini terbilang baru sebab jarang sekali kita temui kue brownies yang terbuat dari bahan utama tempe. Mungkin sebagian dari Anda belum tahu soal kue yang satu ini. Brownies Tempe berasal dari Malang karena menggunakan tempe khusus buatan dari masyarakat Malang sendiri. Mski begitu, cara pembuatannya tak berbeda jauh pembuatan brownies biasanya, bedanya hanya menggunakan bahan dasar dari tempe saja.
    2. Kue Kering Tempe
       Pernah dengar kue kering tempe? Mungkin hanya sebagians aja dari Anda yang pernah mencicipinya secara langsung. Kue kering ini terbilang unik karena dibuat dari bahan tempe yang biasanya kita tahu hanya digunakan untuk cemilan gorengan atau bahan campuran sayur saja.
    3 Peyek Tempe    
      Peyek tempe adalah salah satu kreasi lain dari peyek pada umumnya yang terbuat dari kacang dan udang. Cemilan yang satu ini sangat nikmat bila dihidangkan saat ngumpul bareng dengan keluarga. Tak jauh berbeda, pembuatan peyek tempe ini ssama dengan peyek lainnya.
    4. Mendol Tempe
        Mendol Tempe adalah makanan khas orang Malang, Jawa Timur. Bisanya disebut juga dengan perkedel tempe. Bagi Anda yang tidak doyan menyantap tempe goreng, cobalah menikmati tempe dengan rasa lain, yaitu dijadikan sebagai medol atau perkedel. Medol tempe ini berwarna kehitam-hitaman karena dibuat dari bahan tempe kedelai yang sudah agak basi.  Akan sangat snikmat disantap selagi hangat bersama nasi dan sayur asem kangkung.
    5 Nugget Tempe
      Anda tentu sudah biasa mencicipi nugget ayam. Bagaimana dengan nugget tempe? Makanan yang satu ini sangat sehat dan bebas dari bahan pengawet. Karena dibuat sendiri dengan bahan-bahan yang masih sangat segar.

LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT TEMPE




Langkah-langkah Cara membuat tempe :

  1. Cuci bersih semua peralatan terlebih dahulu. Keringkan.
  2. Cuci bersih kacang kedelai.
  3. Rendamlah kacang kedelai kurang lebih selama 13-18 jam.
  4. Jika sudah lunak, kelupas kulitnya.
  5. Bilas menggunakan air.
  6. Rebus kembali biji kedelai yang sudah dibilas air tadi.
  7. Tiriskan pada tampah. Kipasi menggunakan kipas angin hingga tidak terlalu panas.
  8. Masukkan ragi tempe ke biji kedelai secara merata, aduk rata.
  9. Masukkan biji kedelai yang sudah diberi ragi pada daun pisang atau kantong plastik. Untuk tebal tipisnya sesuai dengan selera anda.
  10. Untuk mendapatkan tempe yang baik, waktu yang dibutuhkan untuk proses fermentasi adalah 2 hari dengan suhu kamar. Usahakan kacang kedelai anda sudah tertutupi jamurnya. 

JENIS-JENIS TEMPE

Jenis-jenis Tempe meliputi:

1. Tempe Kedelai
     Jenis tempe yang paling populer ini berasal dari fermentasi ragi pada kacang kedelai. Ragi yang digunakan tentu saja berbeda dengan ragi roti atau tape yaitu Rhizopus oligosporus. Proses pembuatan tempe yang berasal dari kacang kedelai ini dapat dibagi menjadi dua berdasarkan medium pembuatannya, atau yang biasa kita kenal dengan bahan pembungkusnya. Nah ternyata perbedaan bahan pembungkus ini menghasilkan cita rasa tempe & karakteristik yang berbeda loh.

Medium daun pisang
     Tempe yang dibuat dengan daun pisang memiliki kerapatan tempe yang lebih kompak karena daun pisang memberikan banyak rongga bagi ragi untuk bertumbuh. Akan tetapi, karena ragi cepat untuk melakukan pertumbuhan, tempe yang berasal dari daun pisang lebih cepat rusak daripada tempe medium plastik. Hasil dari tempe yang menggunakan daun pisang juga lebih kompak (kokoh) dan beraroma unik bila dibandingkan dengan tempe dari medium plastik.

Medium plastik
      Lain dari tempe dengan medium daun pisang, kerapatan tempe di medium plastik cenderung kurang kompak. Akan tetapi, hal ini bisa diminimalisir dengan memberikan banyak bolongan atau lubang pada plastik yang digunakan. Hasil dari tempe dengan medium plastik memang tidak memberikan aroma khas seperti tempe dengan medium daun pisang tetapi masa penyimpanan tempe ini tergolong lebih lama. 

2. Tempe Bongkrek
     Tempe bongkrek sebenarnya cukup populer sebelum akhirnya terjadi peristiwa keracunan tempe bongkrek. Tempe khas Jawa Tengah yang berasal dari ampas kelapa ini, memiliki warna hijau tua dan rasa yang gurih. Tempe ini dapat dikonsumsi dengan cara digoreng atau dibuat masakan empis tempe bongkrek, yaitu campuran antara tempe bongkrek yang dipotong dadu dengan pete.

Untuk menghindari terjadinya bahaya keracunan, jika menemukan tempe bongkrek yang sudah bewarna kekuningan, jangan dimakan ya guys! Hal ini merupakan pertanda kerusakan dari tempe bongkrek. Tempe bongkrek yang sudah rusak juga ditandai dari rasanya yang asam/pahit dan bau yang menyengat.

3. Tempe Gembus atau Menjos
     Tempe gembus merupakan tempe yang berasal dari ampas tahu dengan rasa yang gurih dan tekstur yang empuk. Tempe ini harus dikonsumsi minimal 28 jam setelah proses produksi selesai. Biasanya tempe ini diolah menjadi tempe goreng atau dimasak bersama sayuran dan cabai.
Salah satu olahan tradisional yang cukup terkenal dari tempe ini adalah sate kere. Sate kere adalah olahan tempe gembus yang dibakar kemudian disajikan bersama lontong dan bumbu sate. Olahan tradisional merupakan menu yang wajib kamu coba kalau kamu mampir ke daerah Surakarta..

4. Tempe Koro Pedang
      Tempe khas Yogyakarta ini berasal dari kacang koro. Memiliki bahan baku yang berbeda dengan tempe biasa menyebabkan tempe ini memiliki warna cokelat tua. Namun, rasa dan kandungan gizinya tidak jauh berbeda dengan tempe dari kacang kedelai. Sementara harganya relatif lebih murah daripada tempe kedelai.
Masakan dari tempe kacang koro (dikenal juga sebagai tempe benguk) yang terkenal adalah sengek tempe benguk. Masakan ini masih dapat kamu temui di pasar-pasar daerah Yogyakarta. Sengek tempe benguk merupakan tempe kacang koro yang direbus dengan santan sehingga menghasilkan tempe yang gurih dan nikmat. 

5. Tempe Kecipir
      Meskipun tempe ini sudah jarang ditemukan di pasar tradisional namun, tempe ini masih dapat kamu ditemukan di wilayah Tulungagung, Jawa Timur. Kecipir tumbuh subur di daerah Tulungagung sehingga masyarakat sekitar sering memanfaatkan biji kecipir, salah satunya sebagai bahan baku pembuatan tempe.
Dalam proses pembuatannya, diperlukan waktu yang lebih lama untuk merebus biji kecipir karena teksturnya yang lebih keras. Prosesnya yang lebih sulit ini menyebabkan tempe kecipir menjadi kurang populer untuk diproduksi luas dibandingkan tempe kedelai. 

6. Tempe Kacang Hijau atau Kacang Merah
      Penggunaan kacang hijau dan kacang merah untuk pembuatan tempe masih merupakan penelitian di bidang pangan untuk menggantikan kacang kedelai. Rasa dan kandungan gizi dari tempe kacang hijau dan kacang merah tidak berbeda jauh dengan tempe kedelai. Tempe ini juga mudah diolah menjadi sajian lain seperti direbus, digoreng atau diorek.

Jika kamu ingin mencicipi jenis tempe ini, beberapa pasar di Yogyakarta sudah mulai menjual produk tempe kacang hijau. Tetapi jika kamu tidak berada di Yogyakarta dan ingin segera mencoba tempe jenis ini, kamu dapat membuat sendiri tempe jenis ini dengan cara yang sama seperti membuat tempe kacang kedelai. 

7. Tempe Menjes
     Tempe menjes bertekstur kasar karena berasal dari kacang tanah. Rasa dari tempe ini sendiri cenderung hambar bila dibandingkan dengan tempe kedelai. Sering ditemukan di Yogyakarta dan Jawa Timur, tempe ini bisa disajikan menjadi berbagai macam hidangan seperti digoreng atau ditumis. Akan tetapi olahan favorit dari tempe jenis ini adalah tempe goreng tepung yang disajikan bersama cabe rawit tentunya.

8. Tempe Lamtoro
     Lamtoro atau petai cina ternyata juga bisa menjadi bahan baku dari tempe. Tempe lamtoro terkenal di daerah Mojopuro, Wonogiri dengan nama tempe mlanding. Tempe lamtoro tadinya hanya dibuat saat panen lamtoro. Tetapi seiring berjalannya waktu, tempe lamtoro juga dijual di pasar daerah tersebut dengan harga yang lebih murah daripada tempe kedelai.
Perbedaan utama dibandingkan tempe kedelai yaitu terletak pada rasa tempe lamtoro yang sedikit berlemak. Keunikan rasa ini ternyata berasal dari kulit biji lamtoro. Pengolahan tempe lamtoro ini ternyata tidak susah kok. Tempe lamtoro biasanya dimasak dengan cara digoreng tepung atau dimasak bersama sayur dan santan kelapa.

9. Tempe Lupin
      Meskipun kacang lupin merupakan tanaman kacang-kacangan dari Australia, tempe dari kacang lupin justru terkenal di daerah Malang. Tempe lupin dinilai lebih menarik karena warnanya yang kuning cerah, meskipun rasanya sedikit asam dan teksturnya yang lengket. Oleh karena itulah tempe lupin lebih sering diolah menjadi keripik tempe. Untuk mencobanya, kamu bisa membeli keripik tempe lupin di toko-toko online sekarang.


10. Tempe Munggur
       Tempe yang satu ini tidak berasal dari kacang-kacangan tetapi berasal dari biji-bijian yaitu biji munggur. Biji munggur mudah ditemukan di daerah Gunungkidul sehingga beberapa warga disana sering membuat tempe ini.
Tempe munggur belum memiliki popularitas yang terkenal seperti tempe kedelai atau bahkan tempe bongkrek. Oleh sebab itulah, masih banyak penelitian yang dilakukan terkait dari zat gizi, penerimaan konsumen dan pengolahan dari tempe munggur. Salah satu hasil pengolahan tempe munggur yang sudah pernah dicoba adalah keripik tempe munggur.

11. Tempe Kara Kratok
       Kamu tahu kacang lima? Nah, tempe kara kratok berasal dari kacang lima yang difermentasikan. Tempe kara kratok biasanya dibuat saat musim kemarau karena kacang lima tumbuh di daerah kering. Meskipun demikian, tempe kara kratok ini sangat jarang ditemukan di Indonesia. Ajakan untuk memulai memproduksi tempe kara kratok sebagai alternatif dari tempe kedelai masih dilakukan oleh para peneliti ke masyarakat Indonesia.

12. Tempe Karet
       Tempe karet dapat ditemukan di daerah Sragen. Tempe yang berasal dari biji karet ini memiliki kandungan protein yang lebih tinggi daripada tempe kedelai dengan tekstur yang lebih lembut. Tempe karet juga memiliki daya simpan yang lebih lama yaitu sekitar 2 minggu dari proses pembuatannya (disimpan di kulkas). Tempe karet dapat dimakan setelah digoreng atau dibuat menjadi keripik tempe.

13. Tempe Gude
        Salah satu jenis kacang lain yang digunakan di dalam pembuatan tempe adalah kacang gude. Tempe kacang gude memiliki citarasa dan aroma yang unik meskipun dari beberapa hasil penelitian terkait penerimaan konsumen, tempe gude masih kalah bila dibandingkan dengan tempe kedelai. Meskipun demikian, tempe gude memiliki kandungan gizi yang relatif hampir sama dengan tempe kedelai. Karena gizinya yang baik ini, tempe gude bisa diolah menjadi makanan pendamping ASI lho.

14. Tempe Bungkil
        Berasal dari ampas kacang tanah, tempe bungkil memiliki tekstur yang empuk dan gurih. Tempe ini sangat populer di daerah Jawa Timur dengan sajian tempe bungkil goreng yang berbentuk bulat. Beberapa sajian lainnya seperti oseng tempe bungkil dengan sayur dan kue talam dari tempe bungkil juga dapat menjadi pilihan untuk mengolah jenis tempe ini.

15. Tempe Daun Singkong
        Tempe daun singkong merupakan tempe yang dipopulerkan oleh Universitas Andalas Padang (Sumatera Barat) dan juga mendapatkan review dari salah satu majalah flora & fauna ternama di Indonesia. Cara membuatnya sama seperti dengan tempe kedelai hanya saja bahan bakunya diganti dengan daun singkong yang sudah dikukus. Daun singkong ini dilirik menjadi bahan baku tempe karena penggunaannya yang masih rendah dan dapat menjadi subtitusi dari kacang kedelai.

CARA MEMILIH TEMPE YANG BAIK





Ciri-ciri tempe yang bagus

  • Tekstur bulatan tempe kompak dan seragam
  • Memiliki bau yang khas dari kedelai dan dilapisi dengan selaput  putih dari fermentasi tempe
  • Tidak terlalu panas saat dipegang, jika panas berarti tempe sedang mengalami fermentasi yang berlebihan dan akan mempercepat tempe menjadi rusak/busuk
  • Memiliki warna yang khas seperti kedelai rebus, tidak terlalu cerah (akibat penambahan zat warna) atau terlalu suram (akan menjadi rusak)
  • Saat diiris tempe tidak hancur, utuh dengan warna yang baik. Tempe yang bagus saat digoreng akan menghasilkan tekstur yang halus dengan aroma yang mantap khas kedelai.
Ciri-ciri tempe yang kurang baik
  • Bahan tempe terdapat campuran selain kedelai seperti jagung, kacang tanah dan sebagainya. Biasanya dapat diketahui dari tekstur tempe dan aromanya.
  • Aroma tempe agak sedikit berbeda, jika tempe ada bahan selain kedelai maka aroma kedelai tidak tercium,jika tempe sudah tidak segar lagi maka aromanya agak asam atau agak tengik itu pertanda tempe sudah lama
  • Warna tempe tidak cerah ataupun segar tetapi agak kecoklatan ataupun keabu-abuan
  • Tempe sedikti basah dan agak licin saat diiris pertanda tempe sudah tidak layak konsumsi
  • Tempe panas dan bungkusan basah seperti berkeringat pertanda ragi tempe masih bekerja sehingga tempe akan bau akibat dari over fermentasi
Saat dimasak tempe memiliki tekstur yang kurang cantik karna kondisi tempenya memang sudah rusak.

KEUNTUNGAN USAHA PRODUKSI TEMPE




      Makanan yang satu ini sudah tak asing lagi ditelinga kita sebagai warga negara Indonesia kita musti bangga dengan makan khas Indonesia ini. Kenapa tidak ? Tempe ini merupakan ikon khas negara kita yang tercinta ini.
Banyak sekali orang kita yang menyukai makanan yang satu ini, misalnya di sayur, bikin gorengan, bikin keripik tempe, dan lain sebagainya. kalangan rakyat jelata sampai para pejabatpun tempe ini pasti suka.
Jadi inilah potensi bangsa yang patut kita banggakan dan bisa dijadikan sebuah peluang usaha anda. dan ini merupakan sebuah peluang usaha rumahan, karena tidak perlu membutuhkan biaya yang besar, tetapi cukup 10 jutaan saja sudah bisa menjalankan usaha ini. Usaha ini bisa dijalankan sambil bekerja atau yang sedang bekerja sekalipun, karena pekerjaan atau usaha ini bisa kita delegasikan kepada karyawan kita.
       Kesempatan pasar tempe yang prospektif ini, sangkanya bisa mendorong serta meningkatkan perajin tempe untuk semakin dapat memakai kesempatan itu. Tak tutup peluang peluang berupaya tempe ini mengundang beberapa orang lain yang sampai kini belum mengerti dunia pertempean. Memanglah bagaimanapun, usaha tempe memanglah menjanjikan keuntungan.
Analisa Modal Dan Keuntungan usaha produksi tempe ini adalah satu diantara unsur yang utama, sebelumnya mengambil langkah ke sistem pembuatan tempe, jadi kita dapat tahu tujuan cost yang di keluarkan ataupun keuntungan yang kita dapatkan, dari segi ini kita dapat tahu berapakah jumlah biaya yang masuk serta keluar per bulannya.
Tujuan pemasaran adalah tujuan yang butuh diperhitungkan, dari sini kita dapat tahu responden orang-orang mengenai usaha tempe ini, bila responden orang-orang positif, jadi bakal memengaruhi nilai keuntungan yang optimal.