Produk/Layanan

1. Tempe Kedelai
Untuk membungkus produk tempe kedelai di bagi menjadi 2 cara, yaitu:

Medium daun pisang
    Tempe yang dibuat dengan daun pisang memiliki kerapatan tempe yang lebih kompak karena daun pisang memberikan banyak rongga bagi ragi untuk bertumbuh. Akan tetapi, karena ragi cepat untuk melakukan pertumbuhan, tempe yang berasal dari daun pisang lebih cepat rusak daripada tempe medium plastik. Hasil dari tempe yang menggunakan daun pisang juga lebih kompak (kokoh) dan beraroma unik bila dibandingkan dengan tempe dari medium plastik.
Medium plastik
      Lain dari tempe dengan medium daun pisang, kerapatan tempe di medium plastik cenderung kurang kompak. Akan tetapi, hal ini bisa diminimalisir dengan memberikan banyak bolongan atau lubang pada plastik yang digunakan. Hasil dari tempe dengan medium plastik memang tidak memberikan aroma khas seperti tempe dengan medium daun pisang tetapi masa penyimpanan tempe ini tergolong lebih lama.

2. Tempe Bongkrek



     Tempe bongkrek sebenarnya cukup populer sebelum akhirnya terjadi peristiwa keracunan tempe bongkrek. Tempe khas Jawa Tengah yang berasal dari ampas kelapa ini, memiliki warna hijau tua dan rasa yang gurih. Tempe ini dapat dikonsumsi dengan cara digoreng atau dibuat masakan empis tempe bongkrek, yaitu campuran antara tempe bongkrek yang dipotong dadu dengan pete.


3.Tempe Gembus atau Menjos



       Tempe gembus merupakan tempe yang berasal dari ampas tahu dengan rasa yang gurih dan tekstur yang empuk. Tempe ini harus dikonsumsi minimal 28 jam setelah proses produksi selesai. Biasanya tempe ini diolah menjadi tempe goreng atau dimasak bersama sayuran dan cabai.



4. Tempe koro Pedang




Tempe khas Yogyakarta ini berasal dari kacang koro. Memiliki bahan baku yang berbeda dengan tempe biasa menyebabkan tempe ini memiliki warna cokelat tua. Namun, rasa dan kandungan gizinya tidak jauh berbeda dengan tempe dari kacang kedelai. Sementara harganya relatif lebih murah daripada tempe kedelai.


5. Tempe Kacang Merah dan Kacang Hijau



      Penggunaan kacang hijau dan kacang merah untuk pembuatan tempe masih merupakan penelitian di bidang pangan untuk menggantikan kacang kedelai. Rasa dan kandungan gizi dari tempe kacang hijau dan kacang merah tidak berbeda jauh dengan tempe kedelai. Tempe ini juga mudah diolah menjadi sajian lain seperti direbus, digoreng atau diorek.



6. Tempe Menjes




     Tempe menjes bertekstur kasar karena berasal dari kacang tanah. Rasa dari tempe ini sendiri cenderung hambar bila dibandingkan dengan tempe kedelai. Sering ditemukan di Yogyakarta dan Jawa Timur, tempe ini bisa disajikan menjadi berbagai macam hidangan seperti digoreng atau ditumis.


7. Tempe Lupin



     Tempe lupin dinilai lebih menarik karena warnanya yang kuning cerah, meskipun rasanya sedikit asam dan teksturnya yang lengket. Oleh karena itulah tempe lupin lebih sering diolah menjadi keripik tempe.


8. Tempe Daun Singkong



      Cara membuatnya sama seperti dengan tempe kedelai hanya saja bahan bakunya diganti dengan daun singkong yang sudah dikukus. Daun singkong ini dilirik menjadi bahan baku tempe karena penggunaannya yang masih rendah dan dapat menjadi subtitusi dari kacang kedelai.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar